Tuesday, October 8, 2019

Terbaik Pelaksanaan Un (Ujian Nasional) Tahun 2015 Jujur – Budayakan Aib Berbuat Curang

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Berikut share info mengenai pelaksanaan UN tahun 2015 yang didorong untuk benar-benar jujur dari proses awal hingga akhirnya. Informasi selengkapnya yang admin rilis dari situs Kemendikbud RI sebagai berikut :

Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyerukan kepada dinas pendidikan, LPMP, dan penyelenggara UN untuk mengutamakan integritas. Hal tersebut disampaikan pada sosialisasi UN kepada kepala dinas pendidikan, kepala LPMP, dan wakil rektor I seluruh Indonesia, di Kantor Kemendikbud, Rabu (24/02/2015).

Mendikbud mengatakan, UN merupakan salah satu dari proses panjang dari pendidikan dan pembinaan pemerintahan yang baik. Sekolah yang kini diberikan dogma untuk memilih kelulusan, kata dia, diperlukan memegang dogma tersebut sebagai amanat dan membudayakan aib kalau berbuat curang.

“Kita garis bawahi, UN kita harapkan berjalan dengan spirit kejujuran yang tinggi. Mari kita dorong. Buat sekolah-sekolah atau masyarakat, kalau kita mengulang praktik-praktik yang pernah terjadi aib rasanya,” katanya.

Ia menyampaikan, akseptor bimbing yang mengikuti UN dikala ini akan bersaing dengan bawah umur dari seluruh dunia.  Akan sangat memalukan apabila dalam persaingan tersebut, meskipun kompetensi di bidang pengetahuan dan skill mumpuni, tapi tanpa integritas, akan sulit bagi mereka untuk bersaing. 

“Cerdas iya, skillful iya, keterampilan pengetahuan luas, tapi begitu masuk pada kemampuan untuk disiplin dalam kejujuran, menjalani drop, sayang sekali,” tuturnya.

Menteri Anies menekankan, meskipun dikala ini masyarakat sedang melihat Indonesia yang penuh dengan persoalan kejujuran, tapi siswa yang sedang berada di dingklik sekolah dikala ini akan hidup di periode baru. Era yang menganggap kecurangan, contek menyontek, dan korupsi bukan lagi hal yang normal, sudah kuno.

Di UN tahun ini semua pihak didorong untuk menyelenggarakan UN yang baik dan sehat. Komunikasi antara pemerintah sentra dan kawasan yang baik diperlukan sanggup mendorong perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik. 

"Komunikasi di antara kita juga berjalan baik terus dan mudah-mudahan perbauuikan yang akan kita jalankan gradual akan kita rasakan manfaatny," katanya. (Aline Rogeleonick)

Terbaik Tidak Hanya Prestasi Akademik, Jiwa Kepemimpinan (Leadership) Siswa Pun Harus Dilatih

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Berikut share info dari Kemdikbud RI yang ditujukan bagi Rekan-rekan guru/pendidik terhadap kualitas penerima didik kita, yang mana untuk membuat generasi pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia tercinta di masa depan yang berkualitas. 

Oleha alasannya yakni itu, kita dituntut tidak hanya mengedepankan prestasi akademik siswa namun jiwa kepemimpinan (leadership) mereka juga harus dilatih.

Hal tersebut dikarenakan dalam jiwa setiap insan tertanam banyak sekali potensi yang besar. Untuk itu, tidak hanya akademik saja, tetapi juga jiwa kepemimpinan siswa dilatih untuk membuat pemimpin-pemimpin masa depan


Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ketika mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA ) Negeri 1 Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/02/2015).

“Indonesia yakni negara yang hebat, untuk itu ciptakan pemimpin-pemimpin gres bangsa,” tutur Mendikbud di depan seluruh kepala sekolah, dan perwakilan guru-guru di Kota Surakarta yang berkumpul di SMAN 1 Surakarta.

Indonesia, kata Mendikbud, dibangun dengan gagasan dan cita-cita. Indonesia membangun persatuan dan kesatuan tanpa banyak bicara. Sampaikan hal ini kepada seluruh bawah umur didik, biar seluruh bawah umur bangsa gembira terhadap Indonesia.

Berikan perspektif positif kepada anak. Tumbuhkan otak kanan dan kiri, biar mempunyai aksara baik, kompetensi global, dan lalu punya mimpi yang tinggi sebagai modal masa depan,” ucap Mendikbud.

Dalam kesempatan ini, Mendikbud memberikan mengenai pelaksanaan ujian nasional tahun (UN) 2015. UN tahun ini, kata Mendikbud, tidak lagi menjadi syarat kelulusan, tetapi dilakukan untuk mengatahui capaian kompetensi. “Buktikan bahwa seluruh siswa telah mengikuti UN dengan jujur untuk melihat hasil capaian mencar ilmu yang telah dilakukan, dan memperoleh nilai yang baik,”tutur Mendikbud.

Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Mendikbud di Kota Surakarta. Kehadiran Mendikbud, kata dia, sebagai upaya memotivasi para pendidik dan penerima didik, sehingga sanggup membuat semakin majunya dunia pendidikan dan kebudayaan di Kota Surakara.

“Tumbuhkan aksara positif dalam pendidikan. Buatlah pola yang nyata, karena  aksara bukan rumusan aneh tetapi menjadi rumusan yang riil,” pesan Hadi kepada para kepala sekolah dan guru yang turut hadir di SMAN 1 Surakarta.(Seno Hartono)

Terbaik Pencairan Derma Profesi Guru (Tpg) Cair Awal Bulan April 2015 – Alokasinya Naik Rp. 10 Triliun

Sahabat Edukasi yang ketika ini sedang berbahagia…

Pencairan TPG (Tunjangan Profesi Guru) tahun anggaran 2015 dijadwalkan akan cair pada awal bulan April 2015 mendatang. Berikut informasi selengkapnya…

Anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk membayar dukungan profesi guru (TPG) semakin membengkak. Tahun lalu, anggaran pembayaran TPG yang ditransfer ke tempat (untuk PNS daerah) sekitar Rp. 60,5 triliun. Tahun ini, alokasi itu naik menjadi Rp. 70,2 triliun.

Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, alokasi anggaran TPG paling besar memang disalurkan ke tempat langsung. “Sedangkan anggaran di Kemendikbud hanya sekitar Rp. 6,2 triliun,” katanya di Jakarta kemarin.

Pejabat yang dekat disapa Pranata itu menuturkan, anggaran TPG yang ditransfer ke tempat untuk membayar dukungan profesi guru-guru PNS. Sementara itu, anggaran TPG yang dikelola Kemendikbud untuk membayar dukungan profesi guru non-PNS alias guru swasta dan guru bantu. Pranata menyatakan, kenaikan anggaran TPG itu banyak penyebabnya.

Seperti bertambahnya jumlah sasaran peserta dan kenaikan honor pokok guru PNS secara berkala. Dia berharap, tahun ini, pencairan TPG sempurna waktu, jumlah, dan sasaran. “Total anggaran TPG itu siap ditransfer ke pemkab atau pemkot,” ujarnya. Tetapi, tidak dikucurkan semuanya. Pranata menyatakan, pengucuran anggaran TPG dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu dibagi menjadi empat tahap.

Pencairan tahap pertama digunakan untuk membayar rapelan TPG periode Januari–Maret. Pranata memperkirakan pencairan periode pertama itu berjalan antara 9–16 April 2015

Saat ini, Direktorat P2TK Kemendikbud masih mempersiapkan penerbitan surat keputusan pencairan dukungan (SKTP). Mulai tahun ini, diberlakukan regulasi gres untuk pencairan TPG dari Kemenkeu ke pemkab atau pemkot.

Pemkab dan Pemerintah Kota wajib melaporkan progres pencairan di setiap tahapan. Jika mereka tidak melaporkan, transfer dana tahap berikutnya akan ditunda. “Kami tidak ingin ada penimbunan uang TPG di daerah,” jelasnya. Ketika sudah terperinci guru calon penerima, maka TPG harus segera dicairkan.

Jika dalam praktiknya nanti TPG tidak kunjung cair, Pranata menyatakan, harus dicari titik persoalannya. Dari status gurunya yang bermasalah, atau faktor-faktor lain. Tapi berdasarkan dia, biasanya kasus sepele. Yakni, rekening guru itu sudah mati, sehingga harus menciptakan rekening baru.

Banyak guru yang membuka rekening khusus untuk menampung pencairan TPG. Ketika saldo tinggal sedikit dan TPG gres cair, beberapa bulan kemudian, rekening dapat ditutup otomatis oleh pihak bank. Untuk mengantisipasi kasus tersebut, guru-guru peserta TPG dibutuhkan mulai mengecek status rekening masing-masing.(wan/jpnn/che/k8)

Monday, October 7, 2019

Terbaik Jakarta Role Menjadi Model Honor Pns, Hanya Pns Yang Berkompetensi Tinggi Yang Bisa Memperoleh Tkd (Tunjangan Kinerja Daerah) Maksimal

Sahabat Edukasi yang berbahagia… 

Kenaikan fantastis honor pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI tahun ini menerima perhatian serius Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) Yuddy Chrisnandi. Selasa (3/2) Yuddy menemui Gubernur DKI Basuki T. Purnama (Ahok) di balai kota.

Menurut dia, kebijakan honor Pemprov DKI menciptakan tempat lain terheran-heran. Karena itu, pihaknya ingin mengetahui detail kebijakan kenaikan tunjangan kinerja tempat (TKD) tersebut. ’’Dari klarifikasi memang sesuai ketentuan dan peraturan,’’ ujarnya.

Yuddy menyatakan, berdasar ketentuan, harus ada batas maksimum yang dihentikan dilanggar dalam biaya atau belanja pegawai. Yakni, mencapai 30 persen dari anggaran pendapatan dan belanja tempat (APBD). 

Untuk pemerintah provinsi, batas maksimumnya dihentikan lebih dari 25 persen. Setelah ditanyakan kepada Gubernur Ahok, biaya pegawai di DKI berkisar 24 persen. ’’Jadi lebih rendah,’’ kata laki-laki kelahiran Bandung tersebut.

Yuddy menjelaskan, komponen penghasilan PNS terdiri atas honor dan tunjangan ‎kinerja. Nah, tunjangan kinerja terbagi menjadi tunjangan kinerja organisasi dan individu. Tentu, setiap tempat mempunyai nominal tunjangan berbeda-beda sesuai dengan kemampuan tempat masing-masing. ’’Pendapatan DKI mencapai Rp. 40 triliun, kemudian APBD-nya lebih dari Rp 70 triliun. Dari sisi keuangan, kenaikan honor mungkin bisa dilakukan,’’ terangnya.

Menteri PAN- RB Yuddy Chrisnandi (kanan) ketika bertemu Ahok di balai kota, Selasa (3/2). (Haritsah/ Jawa Pos)

Pihaknya pun telah sepaham dengan kebijakan Gubernur Ahok untuk memakai TKD dinamis kepada para PNS di lingkungan Pemprov DKI. Sebab, kebijakan yang diambil tidak menyalahi Undang-Undang perihal Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, Yuddy menaruh keinginan biar kebijakan peningkatan penghasilan honor PNS itu mengakibatkan sumber daya mereka lebih unggul.

Sebetulnya tidak gampang menerima kenaikan honor besar itu. Sebab, hanya PNS dengan kompetensi tinggi yang bisa memperoleh TKD maksimal. ’’Intinya, tidak salah apa yang dilakukan pemerintah DKI. Tinggal nomenklaturnya diubahsuaikan dengan undang-undang,’’ tegas mantan anggota dewan perwakilan rakyat tersebut.

Selain dilema TKD, pertemuan Yuddy dan Ahok kemarin membahas peniadaan honorarium bagi pegawai pengendali teknis. Rencananya, peniadaan honorarium itu dibarengi dengan pertolongan kompensasi berupa kenaikan honor bagi mereka. Tujuan peniadaan honorarium yaitu efisiensi anggaran.

Menurut Yuddy, kebijakan peniadaan oleh Gubernur Ahok bisa menghemat sampai 26 persen anggaran.‎ Dana tersebut sebelumnya hanya menjadi konsumsi PNS ’’nakal.’’ Setelah dihapus, anggaran honorarium itu dialokasikan dalam TKD. ’’Dengan TKD, kinerja setiap PNS dihitung berdasar poin,’’ terang laki-laki yang menjadi dosen di beberapa kampus di Jakarta tersebut.

Yuddy mencontohkan, TKD statis seorang lurah yaitu Rp. 9 juta. Jika lurah bersangkutan hanya melaksanakan tugas-tugas rutin, tambahannya cuma Rp. 9 juta. ’’Soal besaran honor PNS di seluruh Indonesia, ketentuannya sama,’’ ungkapnya.

Setelah puas mendapatkan klarifikasi dari Gubernur Ahok, Yuddy pun memutuskan akan mengakibatkan Jakarta sebagai role model penerapan sistem TKD dinamis. Apalagi semua pembagian terstruktur mengenai perihal TKD dinamis telah diatur dalam UU ASN. ’’Pada dasarnya, penerapan menyerupai itu sangat tergantung pada kemampuan tempat masing-masing,’’ tutur Yuddy.

Menanggapi Jakarta bakal menjadi role model penghasilan pejabat dan PNS, Ahok menyatakan siap. Dia juga sangat mendukung keputusan KemenPAN-RB tersebut. Yang jelas, yang dilakukan Pemprov DKI memang sudah mengacu UU perihal ASN. Maksud Ahok bukan tanpa rencana atau tanpa contoh yang matang. ’’Kebetulan, saya jadi orang yang menyusun UU ini waktu saya di Komisi II DPR,’’ jelasnya sehabis bertemu dengan Menteri Yuddy.

Menurut Ahok, pertolongan TKD dinamis dan statis itu mesti didukung untuk bisa diberlakukan di seluruh Indonesia. Di Jakarta, penerapan TKD berjalan semenjak awal tahun. ’’Kan DKI jadi model. Ini dites dulu ribut nggak,’’ kata suami Veronica Tan tersebut.

Dia menegaskan, selama keuntungannya lebih banyak, niscaya tidak akan terjadi keributan. Yang ribut itu, lanjut Ahok, biasanya yang rezeki atau pendapatannya terkena potongan saja. ’’Yang nyolong Rp. 200 juta – Rp. 500 juta atau semiliar sebulan. Bagi mereka, Rp. 75 juta mah nggak lihat,’’ ujar Ahok dengan gaya khasnya.

Ahok menambahkan, evaluasi TKD itu murni berdasar kinerja. Dalam setiap kerja yang dilakukan, ada kredit poin masing-masing. Nilai setiap poin bagi seluruh PNS di lingkungan Pemprov DKI yaitu Rp. 9.000. ’’Misalnya, Sekda ngerjain 4.700 poin, maka tinggal ngalikan. Dapatlah ia Rp 30 juta itu,’’ paparnya. Pada awal penerapan kebijakan tersebut, lanjut Ahok, mungkin saja bakal terjadi gesekan. Namun, pihaknya optimistis nanti kondisinya stabil.

Sebagaimana pernah diberitakan, mulai tahun ini pendapatan PNS dan pejabat Pemprov DKI berpeluang naik fantastis sehabis penerapan TKD. Untuk lurah, misalnya, tahun kemudian gajinya hanya Rp 13 juta. Tetapi, sekarang lurah bisa mengantongi pendapatan Rp. 33,7 juta. Para pejabat setingkat kepala dinas/biro/badan sanggup mendapatkan penghasilan lebih dari Rp. 70 juta. Demikian juga bagi para PNS.

Namun, ada beberapa kebijakan ketat untuk bisa menerima penghasilan jumbo tersebut. Di antaranya, jikalau mereka telat masuk ruang kerja, tunjangan akan dipotong Rp. 500 ribu. Bagi seluruh pegawai yang kedapatan pungli, korupsi, mangkir, sampai merokok, TKD kena potong 10 persen selama dua bulan. Bila mereka pulang dari kantor terlalu cepat atau sebelum waktunya, TKD juga bakal terkena pangkas 3 persen. (del/c14/hud)

Terbaik Di Balik Siswa Yang Ahli Ada Guru Yang Ahli - Guru Ahli Sanggup Membuat Suasana Berguru Yang Menyenangkan Bagi Siswa

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Khususnya sebagai guru, tentu saja salah satu keinginan sekaligus tujuan utama kita yaitu berusaha bagaimana biar nantinya seluruh akseptor didik ataupun siswa-siswi kita sanggup menjadi orang sukses dan hebat.

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut share info dari Kemendikbud selengkapnya, semoga bermanfaat bagi kita semua…

Bila melihat alumni dari suatu sekolah menjadi orang sukses dan hebat, hal tidak terlepas dari kiprah guru yang luar biasa. Itu sebabnya dibalik siswa yang andal terdapat guru yang andal juga. 

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ketika kunjungannya ke Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/02/2015).

"Jadilah guru yang teladan. Saya yakin guru yang ada di sini yaitu guru-guru yang andal sanggup membuat suasana berguru yang menyenangkan bagi siswa," kata Mendikbud.

Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro bangun semenjak tahun 1928. Mendikbud melihat bahwa yayasan ini sudah memikirkan pendidikan bagi masyarakat Indonesia sebelum Indonesia merdeka. “Menjadi kiprah mulia bagi para guru disini mewarisi forum pendidikan yang mempunyai usia panjang,” ucap Mendikbud.

Mendikbud berharap para guru yang tetap terus mewarisi keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan di Yayasan Diponegoro ini sanggup mejadi teladan bagi para siswa. 

Jadikan sekolah mempunyai suasana menyenangkan. Guru sanggup bertanya kepada siswa bagaimana suasana berguru yang diharapkan. “Agar siswa sanggup senang belajar, senang tiba ke sekolah. Saya yakin guru-guru di sini yaitu guru-guru yang menyenangkan,” tutur Mendikbud.

Pada kesempatan ini Mendikbud didampingi Walikota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo meresmikan gedung gres Sekolah Menengah Pertama Islam Putri Diponegoro. Gedung gres ini nantinya dipakai sebagai daerah berguru khusus bagi para akseptor didik wanita. “Saya ucapkan terima kasih kepada sekolah ini yang telah membuat bawah umur terbaik Indonesia. Insya Allah Sekolah Diponegoro sanggup jadi pola sekolah-sekolah lainnya,” kata Mendikbud. (Seno Hartono

Terbaik Tes Cpns Honorer K2 Diulang Untuk 80 Ribu Gugusan Tahun 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia… 

Pada kesempatan kali ini, admin akan share info mengenai adanya seleksi tes CPNS Kategori 2 / K-2 di tahun 2015 yang akan mengisi untuk 80.000 formasi, berikut info selengkapnya, supaya bermanfaat….

Pemerintah memperlihatkan kesempatan terakhir bagi para tenaga honorer kategori 2 (K2) untuk mengikuti tes ulang calon pegawai negeri sipil (CPNS). Rencananya tes itu digelar sehabis lebaran atau sekitar bulan Juli atau Agustus tahun 2015.
Ilustrasi Tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)
Hal itu dilakukan sebab adanya data-data manipulasi para pegawai honorer yang telah lulus seleksi tes CPNS. "Pelaksanaannya secepatnya sehabis lebaran. Sekitar Juli atau Agustus," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi di Jakarta, Senin (2/3/2015).
Dia menuturkan, akseptor yang lulus tes nantinya akan mengisi deretan sekitar 80 ribu formasi. Angka itu merupakan jumlah dari akseptor tes CPNS jalur K2 yang lulus tahun lalu, tetapi disinyalir bodong.

Dijelaskan Yuddy, dari kuota yang ditetapkan sebanyak 218 ribu orang, hanya sekitar 120 ribu lebih yang masuk pemberkasan di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Peserta tes nanti hanya untuk mereka yang pernah mengikuti tahun kemudian dan benar-benar memenuhi kriteria honorer K2.

"Nama-nama mereka sudah ada semua. Di luar itu dihentikan ikut tes," tegas Yuddy.

Yuddy mengakui penanganan Eks K2 ini menjadi prioritas yang harus diselesaikan tahun ini. Mereka umumnya terdiri dari tenaga kependidikan dan kesehatan. Untuk CPNS jabatan lain sementara terkena moratorium, kecuali guru, tenaga kesehatan, penegak aturan dan jabatan fungsional tertentu yang benar-benar diharapkan sebagai penunjang prioritas pembangunan.

"Jabatan dimaksud antara lain andal kemaritiman, penyuluh pertanian dan lain-lain," ungkapnya. (Ndw)

Terbaik Simposium Pendidikan Tahun 2015 Bahas Mutu Dan Kurikulum Pendidikan Nasional Dengan Tema “Membumi-Landaskan Revolusi Mental Dalam Sistem Pendidikan Indonesia”

Sahabat Edukasi yang berbahagia….

Simposium pendidikan merupakan sebuah pertemuan dengan beberapa pembicara kompeten yang mengemukakan beberapa aspek yang terkait dengan pendidikan untuk menerbitkan beberapa hasil yang tentunya berkhasiat dalam upaya peningkatan kualitas ataupun mutu pendidikan di Indonesia.

Oleh lantaran itu, sehubungan dengan simposium pendidikan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud RI tahun 2015 ini, berikut gosip selengkapnya dari Ditjen Dikdas :

Salah satu materi yang dibahas dalam Simposium Pendidikan Nasional yakni Mutu dan Kurikulum Pendidikan Nasional. 

Materi ini merupakan satu dari enam materi lain di bawah tema “Membumi-landaskan Revolusi Mental dalam Sistem Pendidikan Indonesia”, yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan (KMSTP), pada 24-25 Februari 2015, di Gedung Ki Hadjar Dewantara, Kemdikbud, Senayan, Jakarta.

Sebagaimana termaktub dalam salah satu materi diskusi Simposium Pendidikan Nasional dengan judul “Mutu dan Kurikulum Pendidikan Nasional”, disebutkan bahwa Kurikulum 2013 telah menuai polemik lantaran dinilai masih kurang sempurna. Salah satu rekomendasi dalam materi diskusi ini yakni pengkajian ulang Kurikulum 2013.

Melihat hal tersebut, Dr. Hery Widiyastono, salah satu akseptor Simposium Pendidikan Nasional dalam kelompok Mutu dan Kurikulum Pendidikan Nasional, menyampaikan bahwa polemik itu merupakan hal yang wajar.

Bagi kami, tim pengembang kurikulum, itu tidak masalah. Di negara maju sekali pun, hal itu gres mapan sehabis 3 tahun. Tahun pertama dan kedua itu memang masih goyah,” ujar Hery, yang merupakan Kepala Bidang Kurikulum dan Perbukuan Pendidikan Menengah, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud, ketika jeda diskusi di Gedung Ki Hadjar Dewantara Komplek Kemdikbud, Selasa, 24 Februari 2015.

Hery menyebutkan, ada beberapa lantaran yang memicu polemik seputar Kurikulum 2013. Pertama, guru belum membaca dokumen secara utuh. Kedua, guru sudah membaca tapi tidak paham; dan ketiga, atau lantaran dokumen kurikulumnya yang tidak sempurna.

“Nah, mudah-mudahan yang ikut di sini, itu sudah membaca dokumen secara utuh, sehingga ketidakpahamannya itu bukan lantaran tidak membaca, namun lantaran dokumennnya yang perlu disempurnakan,” ujar Hery.

Simposium dan Keterlibatan Publik

Pada masa kepemimpinan Anies Baswedan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ketika ini, keterlibatan publik mempunyai ruang yang sangat lebar. Ini sanggup dilihat pada Simposium Pendidikan Nasional yang akan berakhir pada esok hari, Rabu, 25 Februari 2015.

Pada simposium ini, perwakilan masyarakat diajak diskusi membahas hal-hal strategis ibarat Akses dan Keterjangkauan, Anggaran Pendidikan, Revitalisasi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, Mutu dan Kurikulum Pendidikan Nasional, Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Guru, serta Penataan dan Pemerataan Guru.

Perwakilan masyarakat tersebut yakni Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan (KMSTP), yaitu kumpulan organisasi masyarakat sipil yang melaksanakan kerja dan advokasi untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. KMSTP terdiri dari Indonesian Corruption Watch (ICW), Article 33 Indonesia, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Pattiro, dan NEW Indonesia.

Mengenai keterlibatan publik ini, Anies Baswedan menyampaikan bahwa pendidikan sebagai sebuah gerakan membutuhkan keterlibatan publik.

“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara sadar melaksanakan pelibatan publik dalam bantu-membantu mengurusi pendidikan di negeri ini. Pelibatan publik juga penting untuk memperkuat efektivitas birokrasi pendidikan,” kata Mendikbud yang hadir pada Simposium Pendidikan Nasional bersama para pejabat eselon I dan eselon II Kemdikbud.

Sementara itu, perwakilan dari KMSTP, Febri Hendri, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Simposium Pendidikan Nasional ini merupakan sejarah keterlibatan masyarakat sipil, yang sanggup berinteraksi secara eksklusif dengan jajaran pejabat Kemdikbud.

“Kami mengapresiasi inisiatif Mendikbud yang membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses kebijakan berskala nasional ini,” kata Febri Hendri, yang merupakan Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Corruption Watch (ICW). (M. Adib Minanurohim)

Lihat 6 (enam) hasil Simposium Pendidikan Nasional Tahun 2015 selengkapnya pada links berikut. Semoga bermanfaat dan terimakasih... Salam Edukasi...!

Sunday, October 6, 2019

Terbaik Gosip Registrasi Dan Seleksi Kegiatan Pertukaran Pelajar Tahun 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Mengacu pada surat dari Yayasan Bina Antarbudaya (the Indonesian Foundation for Intercultural Learning) nomor. 15/YBA/GC-OUT/02/027 wacana Pemberitahuan Pendaftaran dan Seleksi Program Pertukaran Pelajar.

Dengan ini melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mempublikasikan Program Pertukaran Pelajar yang diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya.

Program Pertukaran Pelajar yang diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya antara lain:

-     AFS program
-     Youth Exchange & Study (YES) program
-     AFS Intensive School Program – Denmark
-     AFS Green Academy – Germany

Pendaftaran untuk mengikuti seleksi agenda akan dibuka pada tanggal 1 Maret s.d. 15 April 2015, yang berlokasi di Ambon, Balikpapan, Banda Aceh, Bandung, Bangka Belitung, Banjarmasin, Bogor, Denpasar, Jakarta, Jayapura, Karawang, Kupang, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pontianak, Samarinda, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.

3 (tiga) Tahapan Seleksi akan dilaksanakan selama bulan April s.d. Juni 2015, bertempat di lokasi masing-masing. Informasi lebih lanjut sanggup mengakses pada laman berikut: www.bina-antarbudaya.or.id

Youth Exchange & Study (YES) program
Program YES sejak tahun 2003 telah mengirim lebih dari 700 siswa
Indonesia dan mendapatkan 10 siswa dari Amerika Serikat
Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program ialah agenda beasiswa penuh yang diberikan oleh U.S. Department of State kepada siswa Sekolah Menengan Atas atau sederajat, yang bertujuan menjembatani pemahaman dan saling pengertian antara masyarakat negara-negara dengan populasi muslim yang signifikan dengan masyarakat Amerika Serikat.

Program YES telah dilaksanakan semenjak tahun 2003, dan telah mengirim lebih dari 700 siswa Indonesia dan mendapatkan 10 siswa dari Amerika Serikat.

Program YES juga membuka kesempatan bagi siswa difabel (tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa) untuk mengikuti agenda ini. Program YES memperlihatkan kesempatan untuk membuatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu penerima agenda YES diperlukan sanggup menjadi duta bangsa, dengan menjembatani masyarakat Amerika Serikat untuk lebih mengenal wacana Indonesia berikut kehidupan dan kebudayaannya.

Selama program, kau akan tinggal dengan keluarga Amerika, dan bersekolah di Sekolah Menengan Atas setempat. Kamu akan mengalami dan berguru secara eksklusif mengenai kehidupan di Amerika Serikat.

Kamu juga akan memperoleh kesempatan untuk berinteraksi secara eksklusif dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh agenda YES. Dalam agenda YES ini kau akan menjadi duta perdamalan dan persahabatan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Setiap tahun Bina Antarbudaya mengirimkan siswa terbaik yang berminat dan memenuhi persyaratan serta tidak mempertimbangkan perbedaan agama, ras, suku atau latar belakang sosial ekonomi ke luar negeri untuk menjadi duta muda.

Persyaratan penerima :

1.   Siswa kelas 1 di SMA/ SMK/ MA/ sederajat
2.   Untuk keberangkatan tahun 2016​ :
·      Program AFS lahir antara ​​ 01 Agustus 1998 – 01 Agustus ​  200​0 ​ dan
·      Program YES lahir antara ​​ 01 Januari 1998 – 01 Agustus 2000
3.   Mendapat persetujuan orang bau tanah dan sekolah Warga Negara Indonesia (untuk penerima YES program: tidak mempunyai passport AS, tidak dilahirkan di AS, salah satu orang bau tanah bukan warga negara AS)
4.  Sehat fisik, mental dan spiritual (program YES memperlihatkan kesempatan kepada siswa yang mempunyai keterbatasan fisik/ difabel)
5.   Ikut serta dan lulus pada serangkaian tahap seleksi yang diadakan oleh Bina Antarbudaya.

Cara Mendaftar :

1.   Pendaftar menghubungi chapter terdekat.
2.   ​​Pendaftar membeli PIN registrasi di chapter terdekat klik di sini. ​
3. Mengaktivasi PIN di alamat website Pendaftaran Bina Antarbudaya: seleksi.bina-antarbudaya.or.id
4.  Setelah aktivasi PIN, mulailah mengisi Formulir Online Registration dengan teliti dan lengkap sesuai petunjuk.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi Contact Person Pendaftaran di chapter pada laman http://afsindonesia.org. Semoga bermanfaat dan terimakasih….

Sumber Referensi artikel & gambar : http://psma.kemdikbud.go.id dan http://afsindonesia.org.

Terbaik Rekomendasi Kebijakan Hasil Simposium Pendidikan Nasional Tahun 2015 Dalam Peningkatan Mutu Dan Kurikulum Pendidikan Nasional

Sahabat Edukasi yang ketika ini sedang berbahagia…

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan menggelar Simposium Pendidikan Nasional. 

Acara bertema ‘‘Membumi-landaskan Revolusi Mental dalam Sistem Pendidikan Indonesia” ini digelar di Gedung Ki Hadjar Dewantara lantai 2, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta, pada Selasa-Rabu, 24-25 Februari 2015.

Simposium dibagi dalam enam kelompok (cluster). Tiap kelompok membahas satu tema. Acara dibuka dan ditutup oleh Mendikbud Anies Baswedan. 

Di tamat acara, dihasilkan sejumlah rekomendasi.

Berikut Rekomendasi Kebijakan Hasil Simposium Pendidikan Nasional Tahun 2015 dalam Peningkatan Mutu dan Kurikulum Pendidikan Nasional :

1.  Pemerintah perlu mengkaji ulang problem konseptual mendasar Kurikulum 2013, terutama konsep Kompetensi Inti (spiritual, perilaku sosial, pengetahuan dan keterampilan)dan Kompetensi Dasar. Deskripsi kompetensi inti hendaknya mengintegrasikan seluruh domain berpengetahuan dengan mengorientasikan KI pada nilai-nilai Pancasila yang dinyatakan di setiap jenjang pendidikan.

2.  Pemerintah sentra memilih Kompetensi Dasar dan menciptakan indikator kompetensi dasar. Desain silabus diserahkan pada Pemerintah Daerah, RPP didesain oleh guru di satuan pendidikan. Pemerintah kawasan menyebarkan buku didik menurut KD dan Silabus yang dibentuk sehingga semangat keragaman dan kebhinekaan tetap terjaga.

3.  Pemerintah mengembalikan nomenklatur pendidikan agama secara mandiri, tidak digabungkan dengan pendidikan kebijaksanaan pekerti. Isi pelajaran agama hendaknya berupa anutan dan sikap-sikap religius yang terarah pada nilai-nilai kesalehan sosial yang bersifat inklusif. Pendidikan Budi Pekerti yang bersifat lintas agama/iman/keyakinan penting untuk dikembangkan di sekolah dalam rangka memperkaya pengalaman keragaman siswa.

4.  Pemerintah mengembalikan pembelajaran TIK dalam pembelajaran di sekolah sebagai bab dari pengembangan kemampuan literasi media belum dewasa Indonesia di perihal tantangan global.

5.   Pemerintah mendesain kebijakan penilaian pendidikan secara komprehensif (Ujian Nasional-SNMPT) yang melibatkan PTS. Mengevaluasi SNMPTN jalur usul dengan kuota 50 persen, mengganti dengan kuota 5 persen. Memberikan kesempatan yang adil bagi siswa Indonesia untuk mengikuti tes masuk jalur tertulis dengan kuota lebih besar (70-80 persen). Ujian SNMPT melibatkan Perguruan Tinggi Swasta berkualitas.

6.  Pasca kebijakan UN, Pemerintah dan pemerintah kawasan bertanggungjawab meningkatkan pengembangan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan dan sekolah dalam rangka integritas penilaian pendidikan secara jujur. Pemerintah menghapuskan UN untuk siswa SD dan SMP. Untuk memonitor kualitas pendidikan nasional dibentuk penilaian pemetaan pendidikan bagi siswa kelas 4 dan 7 yang dilakukan dengan rentang waktu 2/3 tahun sekali. Istilah UN perlu dikaji ulang.

7.  Penilaian hasil mencar ilmu SD memasukkan klarifikasi kualitatif-deskriptif dan kuantitatif angka. Pendekatan pembelajaran tematik integratif, namun penilaiannya tetap berbasis mata pelajaran. Pemetaan kompetensi dasar dalam tiap mata pelajaran perlu dibentuk dengan lebih komprehensif.
8.  Pemerintah mengkaji ulang payung aturan yang menjadi dasar pelaksanaan Kurikulum 2013 dan mengadakan sinkroninasi kebijakan Kurikulum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melihat Rekomendasi Kebijakan Hasil Simposium Pendidikan Nasional Tahun 2015 lainnya, silahkan klik pada links di bawah ini :


Demikian rekomendasi kebijakan hasil simposium pendidikan nasional tahun 2015 admin share dari situs Dirjen Dikdas Kemdikbud RI yang mana file lengkapnya sanggup diunduh pada links berikut. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi...!

Terbaik Rekomendasi Kebijakan Hasil Simposium Pendidikan Nasional Tahun 2015 Dewan Pendidikan Dan Komite Sekolah

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Kemendikbud RI bekerja sama dengan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transformasi Pendidikan menggelar Simposium Pendidikan Nasional. Acara bertema ‘‘Membumi-landaskan Revolusi Mental dalam Sistem Pendidikan Indonesia” ini digelar di Gedung Ki Hadjar Dewantara lantai 2, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta, pada Selasa-Rabu, 24-25 Februari 2015.

Simposium dibagi dalam enam kelompok (cluster). Tiap kelompok membahas satu tema. Acara dibuka dan ditutup oleh Mendikbud Anies Baswedan. Di tamat acara, dihasilkan sejumlah rekomendasi.


Berikut Rekomendasi Kebijakan Hasil Simposium Pendidikan Nasional Tahun 2015 Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah :

1. Keberadaan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah masih diperlukan. Status Dewan Pendidikan Nasional akan berada ditangan Menteri & akan dikonfirmasi.

2.   Memperkuat tugas dan fungsi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah :

a.   Melakukan penguatan kapasitas DP & KS, melalui pengembangan taktik yang lebih efektif (akan didiskusikan masyarakat sipil lebih lanjut bersama Dirjen Dikdasmen).

b.  Memperbaiki regulasi terkait: proses rekruitmen kepengurusan, pembagian kewenangan, kewenangan pengangkatan/penetapan, komposisi/unsure kepengurusan, periode kepengurusan, prosedur akuntabilitas kinerja (Masyarakat sipil akan menyerahkan Policy Paper untuk dikaji oleh Kemdikbud).

3.  Perlu ada kampanye untuk menggerakan kesukarelawanan masyarakat untuk peduli pendidikan. Target: masyarakat, orang tua/wali, dunia usaha/industri. Siapa: pemerintah (kemdikbud-dikdasmen/kemenag) dan pemda, media masa, masyarakat peduli pendidikan (LSM, OMS, organisasi profesi, ormas, dll)

4. Perlu ada alokasi dana khusus operasional dan penguatan kapasitas Dewan Pendidikan serta penguatasan kapasitas untuk komite sekolah dari APBD. (Perlu surat edaran Mendagri ke semua Pemerintah Daerah semoga mengalokasikan dana untuk DP & KS dalam APBD).

Untuk melihat Rekomendasi Kebijakan Hasil Simposium Pendidikan Nasional Tahun 2015 lainnya, silahkan klik pada links di bawah ini :


Demikian rekomendasi kebijakan hasil simposium pendidikan nasional tahun 2015 admin share dari situs Dirjen Dikdas Kemdikbud RI yang mana file lengkapnya sanggup diunduh pada links berikut. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi...!

Terbaik Instruksi Kehormatan Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega, Dan Anggota Dewasa

Sahabat Pramuka yang berbahagia…

Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas akad yang disebut Satya Pramuka dan ketentuan moral yang disebut Darma Pramuka.

Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota atau calon pengurus Gerakan Pramuka pada ketika peresmian menjadi anggota atau pengurus. Satya Pramuka dipergunakan sebagai pengikat diri langsung demi kehormatannya untuk diamalkan; dan digunakan sebagai dasar pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Kemudian Darma Pramuka yaitu nilai dasar untuk membina dan membuatkan akhlak mulia.

Darma Pramuka menjadi sistem nilai yang harus dihayati, dimiliki, dan diamalkan dalam kehidupan anggota Gerakan Pramuka di masyarakat, serta sebagai landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang diwujudkan dalam acara untuk mendorong penerima asuh manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta mempunyai rasa kebersamaan dan gotong royong; dan sebagai isyarat etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka.

Kode Kehormatan Pramuka yaitu budaya organisasi yang melandasi sikap dan sikap setiap anggota Gerakan Pramuka. Kode Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka, yaitu:

Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga

Janji dan komitmen diri yang disebut Dwisatya, selengkapnya berbunyi:

Dwisatya :

Demi kehormatanku saya berjanji akan bersungguh-sungguh :

Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berdasarkan hukum keluarga, setiap hari berbuat kebaikan.

Ketentuan moral yaitu darma pramuka selanjutnya di sebut Dwidarma, selengkapnya berbunyi:

Dwidarma :

1.   Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya.
2.   Siaga berani dan tidak putus asa.

Kode kehormatan bagi Pramuka Penggalang, Pramuka Pandega, dan Anggota Dewasa

Janji dan komitmen diri yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:

Trisatya :

”Demi kehormatanku, saya berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma”.

Ketentuan moral yaitu darma pramuka selanjutnya di sebut Dasadarma selengkapnya berbunyi:

Dasadarma :

1.   Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.   Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3.   Patriot yang sopan dan kesatria.
4.   Patuh dan suka bermusyawarah.
5.   Rela menolong dan tabah.
6.   Rajin, terampil, dan gembira.
7.   Hemat, cermat, dan bersahaja.
8.   Disiplin, berani, dan setia.
9.   Bertanggungjawab dan sanggup dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Demikian isyarat penghormatan dalam kepramukaan Indonesia. Semoga bermanfaat bagi kita semua.. Salam Pramuka..!